Selasa, 27 April 2010

Uang seribu rupiah

Kehilangan itu adalah menyakitkan.

Saya kira semua orang setuju dengan statement ini. Saya pikir, setiap orang, ya, setiap orang, termasuk Anda, Saya, teman saya Pepe, adik saya, ibu saya, penjaga warnet, anak kecil, tukang asongan, penjahit, calo, playboy, pak ustad, pak haji sembilan kali, pemabuk, turis asing, orang bali, tukang bohong, atau siapa pun pasti pernah merasa kehilangan. Dan saya yakin, mereka akan setuju dengan ungkapan yang saya ungkapkan diatas.

Kehilangan, apapun bentuknya, memang sangat menyakitkan. Atau setidaknya meninggalkan sesal.

Bagi seorang lelaki pas-pasan rupa seperti saya, kehilangan seorang pacar sangat menyakitkan. Apalagi, setelah kalian dan saya tahu, bahwa ternyata saya bukan kehilangan pacar, tetapi DITINGGALKAN PACAR! itu lebih-lebih menyakitkan lagi.

Tapi saya mencoba berlapang hati, menerima semua ini. Toh, segala sesuatu tak ada yang abadi, bukan?
dan dalam menjalin sebuah hubungan, yang terpenting bukanlah lama atau sebentarnya itu berlangsung. Akan tetapi seberapa banyak pelajaran yang dapat kita ambil dalam menjalani hubungan tersebut. Dan saya merasa sangat mendapatkan saya belajar banyak dari perempuan baik itu.

"Bagaimana bisa menyayangi orang lain, kalau kita sendiri tidak bisa menyayangi diri sendiri?"

Setidaknya itu petuah bijaknya yang sampai saat ini selalu saya tanamakan di dalam hati dalam-dalam.

Ya, sebelum bisa menyayangi orang lain, kita harus lebih dulu menyayangi diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa menyayangi seseorang jika terhadap diri kita sendiri kita tidak dapat memberlakukannya ?

Kini, dengan ikhlas saya telah merelakan kepergiannya, karena menurut saya :

Jika uang sembilan ribu rupiah yang masih tersisa di kantong kita sudah cukup membuat kita bahagia, untuk apa terus-terusan menyesali__menangisi__ uang seribu rupiah yang hilang ?


Menurut Anda bagaimana ?

Minggu, 25 April 2010

Baru

Saya telah memutuskan untuk membuat blog baru .

Ada beberapa hal yang saya jadikan pertimbangan :

Kesatu : Blog lama saya sudah hilang dimakan zaman. lagipula itu blog isinya tidak menjajikan. cenderung asal-asalan.

Nomor duanya : Saya baru sadar betul, kalau ternyata saya teramat sangat senang menulis (mengetik lebih tepatnya) dengan menulis, saya merasa mampu melakukan segalanya(ini lebay!)

Yang ketiga : Blog baru = kehidupan baru. Setidaknya itulah harapan saya. setelah mengalami lika-liku hidup yang sangat tidak enak dan sangat menyakitkan untuk didengar, apalagi untuk diceritakan, saya akan memulai lagi cerita hidup saya. Cerita hidup yang lebih menyenangkan tentunya.

The Fourth reason : Saya butuh sarana untuk menceritakan hal-hal yang terjadi dikehidupan saya. setelah kehilangan dia, dan kini dianya sudah dimiliki teman saya, saya benar-benar merasa banyak yang hilang dari kehidupan saya, salah satunya adalah kehilangan sarana untuk bercerita.
Perlu diketahui, saya termasuk tipikal orang yang cenderung tertutup. saya kurang bisa menceritakan sesuatu yang terjadi dalam hidup saya kepada sembarang orang. teman dekat saya sekalipun tidak menjadi jaminan untuk saya bisa menceritakan hal-hal yang terjadi kepada saya. karena itulah alasan utama saya membuat blog ini. setidaknya lewat media ini, saya bisa bercerita kepada diri saya sendiri, dan suatu saat nanti pasti ada yang mendangarkan cerita-cerita ini. lebih lagi saya berharap, mereka yang mendengarkan tidak sekedar mendengarkan. tetapi akan mengerti apa yang sedang saya alami.

Itulah alasannya.

Harapannya hanya satu : Semoga kalian, siapapun itu, setidaknya akan terhibur dengan membaca blog ini.

Enjoy!