Senin, 29 November 2010

Hutang

"Sekarang tanggal berapa?"
"29"
"Yaudah gue janji, awal bulan gue gantinya."
"Dua hari lagi dong?"
"Iya. Emang kenapa?"
"Duit darimana?"
"Ga tau dah. Dari Tuhan mungkin."
"Yah Tuhan kok diharepin.."
"Astagfirullohaladzim!"
"Loh, kenapa?"
"Gak baik ngomong gitu."
"Lah, emang kayak gitu kan?"
"Terserah!"
"Terus, gimana?"
"Iya nanti gue cariin uangnya."
"Cari di mana ?"
"Di koran."
"Serius!"
"Yauda sih, bawel bener!"
"Yaa masalahnya gue juga butuh uangnya."
"Iya tanggal satu gue gantiin!"
"Kenapa tanggal satu?"
"Yauda tanggal sepuluh deh."
"Tanggal satu aja!
"Ya elu sih bawel!"
"Ya elu aneh."
"Aneh?"
"Ya."
"Aneh?"
"Janji tanggal satu ya ganti? awas kalo engga lagi."
"Insya Allah."
"Kalo engga?"
"Kalo engga, ya besoknya mungkin."
"Tuh kan, tar-sok tar-sok melulu."
"Yauda ah"
"Tanggal satu ya??."
"Iya."
"Awas lu kalo engga."
"he.eh"
"Besok gue ke sini lagi pokoknya."
"Kok besok?"
"Ingetin aja, warning."
"Aduuuhhh."
"Uda ah gue cabut."
"Gih sana!"
"Jangan lupa tanggal satu!"
"Anjj....."

Itulah tidak enaknya punya hutang. Bikin hidup jadi sangat tidak nyaman ternyata. Waktu minjemnya sih enak, tapi pas ditagih, rasanya lebih ga enak dari makan pare. Padahal cuma utang setengah juta, pusingnya bikin ga enak makan ge enak pacaran.

Padahal dulu ayah saya sering kali mengingatkan, bahasa pepatahnya gini: "Janganlah sekali-kali kau berhutang. Karena ia akan membuatmu resah di malam hari, dan merasa terhina di siang hari."

Ternyata benar, punya hutang itu lebih ga nyaman daripada punya pacar yang doyan selingkuh. bawaannya was-was melulu, kebawa pikiran kemana-mana. Tapi saya bingung, gimana rasanya ya kalo punya hutang se'ehek-ehek' kayak negara kita ini? Itu orang-orang yang ngurusin ini negara kira-kira pusingnya kayak apa ya mikirin utang-utang negara yang ga kebayar-bayar dari dulu? Ga tau lah, dan saya juga ga mau tau. Yang saya tahu saya punya hutang dan saya sangat merasa terbebani. (Huuufffffffff..) :)

Sambil mikirin bagaimana membayar hutang saya ke teman saya yang jatuh tempo dua hari lagi itu, saya pun bikin tulisan ini. Saya merasa juga berhutang sama blog super berantakan kepunyaan saya ini. Udah sebulan lebih ga posting-posting. Selain habis dialihfungsikan sebagai media untuk mengiklankan rumah kontrakan abang saya, saya juga akhir-akhir ini banyak banget kegiatan. Padahal banyak banget yang pingin saya posting dari kemarin-kemarin tentang hal-hal menarik yang telah saya lalui di dua bulan belakang ini.

Setelah ini saya mau berdoa sama Allah, supaya hutang saya dibayarin sama Doi.
Semoga aja Allah mau bayarin. Udah mepet nih ya Allah, kagak tau lagi harus minta sama siapa. Minta sama nyokap or keluarga malu. Mau minjem duit orang lagi, engga deh. Masa gali lubang tutup lubang? Ibu pertiwi banget. Lagian udah kapok dah minjem-menjem duit sama orang lagi. Puseng minta ampun.

Makanya, bayarin ya, ya Allah.. Engkau kan MahaBaik. Maha Kaya lagi.
Transfer ya ke rekening saya, kalo bisa lebihin dikit buat jajan. Hehe .
Amiiiiiin .....

Hampir jam dua belas.
Rumah saya.