Cerita siang ini :
Di halte depan sebuah menara nan mewah, iseng saya bertanya pada bocah dekil bertampang lugu dan lucu,
"Kok ga ikut main sama mereka?" (menunjuk ke tiga orang anak usia 3-6 tahunan.)
"Aku puasa, om!" jawabnya polos.
"Emang mereka ga puasa?" godaku, ledekku.
"Kalau hari ini aku ngamen ga dapet uang, berarti mereka juga puasa." katanya sambil tersenyum, senyum tulus bukan buatan.
kemudian bocah itu menghampiri 'mereka' yang ternyata adalah adik-adiknya.
"Ah, anak sekecil itu!" sesalku.
Senin, 23 Agustus 2010
Selasa, 17 Agustus 2010
Hari merdeka
Perayaan tujuh belas Agustus Tahun ini di kampungku tidak se-hore seperti pada tahun-tahun sebelumnya. maklum, karena pada tahun ini hari kemerdekaan yang biasa kita rayakan ini berbarengan dengan bulan puasa. Siapa yang mau lagi puasa disuruh ikutan lompat-lompat di dalam karung, makanin kerupuk, manjat batang beroli, dan sebagainya, dan sebagainya, bikin batal puasa bisa-bisa.
Namun, saya sebagai seorang yang nasionalisnya kadang-kadang, hari ini mencoba merayakan hari kemerdekaan ini dengan cara kecil saya, yaitu dengan menyanyikan lagu hari merdeka karya H. Mutahar (sampai sekarang saya ga tau H nya itu apa.)
Bersama tiga ekor keponakan saya yang nakalnyamintaampun, saya mulai melakukan perayaan kecil-kecilan ini. Bertempat di kamar saya, dengan menggunakan alat musik seadanya: gendang, galon, sendok dan gelas. Keponakan saya yang paling tua saya amanatkan untuk memukul gendang. Lalu karena iri, adiknya mengambil galon dan menjadikannya sebagai gendang. Yang lebih kecil, ia seorang wanita, saya tugaskan memukul gelas dengan sendok. Sedangkan saya adalah Dirigen paduan suara.
Orchestra pun dimulai,
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
(Selama hayat masih di tanjung barat, begitu kalau menurut keponakan saya nomr dua, namun telah diprotes oleh adiknya)
Kita tetap setia tetap setia
(Serempak anak-anak konyol itu berbeda menyanyikannya, yaitu menjadi: KITA SEDIA, SEDIA, SEDIA)
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Setelah mengalami dua kali ulang, akhirnya acara menyanyikan lagu hari merdeka ini pun selesai. Saya telah sukses menanamkan sedikit rasa nasionalisme kepada keponakan saya yang nantinya adalah merupakan generasi kesekian yang akan meneruskan perjuangan.
Setelah itu, keponakan saya yang paling kecil pergi ke dapur. Menghampiri ibunya, dan merengek haus, lalu membatalkan puasanya.
Namun, saya sebagai seorang yang nasionalisnya kadang-kadang, hari ini mencoba merayakan hari kemerdekaan ini dengan cara kecil saya, yaitu dengan menyanyikan lagu hari merdeka karya H. Mutahar (sampai sekarang saya ga tau H nya itu apa.)
Bersama tiga ekor keponakan saya yang nakalnyamintaampun, saya mulai melakukan perayaan kecil-kecilan ini. Bertempat di kamar saya, dengan menggunakan alat musik seadanya: gendang, galon, sendok dan gelas. Keponakan saya yang paling tua saya amanatkan untuk memukul gendang. Lalu karena iri, adiknya mengambil galon dan menjadikannya sebagai gendang. Yang lebih kecil, ia seorang wanita, saya tugaskan memukul gelas dengan sendok. Sedangkan saya adalah Dirigen paduan suara.
Orchestra pun dimulai,
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
(Selama hayat masih di tanjung barat, begitu kalau menurut keponakan saya nomr dua, namun telah diprotes oleh adiknya)
Kita tetap setia tetap setia
(Serempak anak-anak konyol itu berbeda menyanyikannya, yaitu menjadi: KITA SEDIA, SEDIA, SEDIA)
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita
Setelah mengalami dua kali ulang, akhirnya acara menyanyikan lagu hari merdeka ini pun selesai. Saya telah sukses menanamkan sedikit rasa nasionalisme kepada keponakan saya yang nantinya adalah merupakan generasi kesekian yang akan meneruskan perjuangan.
Setelah itu, keponakan saya yang paling kecil pergi ke dapur. Menghampiri ibunya, dan merengek haus, lalu membatalkan puasanya.
Rabu, 11 Agustus 2010
Puasa itu ...
Puasa itu sabar.
Puasa itu belajar .
Puasa itu ikhlas.
Puasa tidak boleh malas
...Dulu zaman nabi puasa tetap berperang...
Puasa itu sehat.
Puasa itu nikmat.
Puasa mengajarkan lapar
Puasa mendidik haus
Puasa menyadarkan
Puasa menyamaratakan
Puasa mengajak merasakan
Puasa membina memberikan
Puasa mencuci
Puasa bersih-bersih
Puasa itu puasa
...ketika siang hari, sangat panas,baru pulang, macet, haus
itu puasa...
Puasa adalah disaat kita tidak boleh apa yang boleh
Puasa adalah disaat kita tidak pernah apa yang pernah
Puasa
Lalu apa ?
"Agar kamu bertaqwa."
Puasa semoga Allah kita setuju.
Selamat berpuasa!
1 Ramadhan 1431H
Puasa itu belajar .
Puasa itu ikhlas.
Puasa tidak boleh malas
...Dulu zaman nabi puasa tetap berperang...
Puasa itu sehat.
Puasa itu nikmat.
Puasa mengajarkan lapar
Puasa mendidik haus
Puasa menyadarkan
Puasa menyamaratakan
Puasa mengajak merasakan
Puasa membina memberikan
Puasa mencuci
Puasa bersih-bersih
Puasa itu puasa
...ketika siang hari, sangat panas,baru pulang, macet, haus
itu puasa...
Puasa adalah disaat kita tidak boleh apa yang boleh
Puasa adalah disaat kita tidak pernah apa yang pernah
Puasa
Lalu apa ?
"Agar kamu bertaqwa."
Puasa semoga Allah kita setuju.
Selamat berpuasa!
1 Ramadhan 1431H
Sabtu, 07 Agustus 2010
Spasi nan sepi
Kotak-kotak sempit ini semakin aku memekik
Pada warna hitam dan merah setiap leburnya
aku berjanji pada spasi nan sepi
tanpa titik, tanpa tanda apapun
semakin ngeri
Jika dapat
aku mau pergi ke mana pun kamu bawa aku
emosi dan tangis boleh kau bawa
segalanya, segalanya juga boleh kamu bawa
asalkan aku dapat turut, tak pernah mengingkari
karena aku telah berjanji
pada spasi nan sepi
tanpa titik, tanpa tanda apapun
semakin ngeri
:: Memori di bulan Agustus
hari sabtu pagi
Pada warna hitam dan merah setiap leburnya
aku berjanji pada spasi nan sepi
tanpa titik, tanpa tanda apapun
semakin ngeri
Jika dapat
aku mau pergi ke mana pun kamu bawa aku
emosi dan tangis boleh kau bawa
segalanya, segalanya juga boleh kamu bawa
asalkan aku dapat turut, tak pernah mengingkari
karena aku telah berjanji
pada spasi nan sepi
tanpa titik, tanpa tanda apapun
semakin ngeri
:: Memori di bulan Agustus
hari sabtu pagi
Langganan:
Postingan (Atom)